01/10/2025 Uncategorized

Elemen Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Biaya Bangun Rumah 1 Lantai

Membangun rumah tentunya memiliki banyak elemen yang perlu dihitung secara cermat rincian biayanya. Dengan mengetahui elemen yang termasuk dalam biaya bangun rumah 1 lantai tersebut Anda jadi bisa menyiapkan budget sebaik mungkin. Tentu saja setiap elemen memiliki detail yang harus pertimbangkan lebih lanjut sehingga budget akhirnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda masing-masing.

Daftar Isi

Berbagai Elemen yang Termasuk Dalam Biaya Bangun Rumah 1 Lantai

1. Biaya Untuk Pembelian Tanahnya

Langkah pertama yang Anda lakukan dalam menghitung biaya bangun rumah 1 lantai gaya Bali adalah membeli tanah sebagai lahan tempat rumah akan dibangun. Misalnya Anda membeli tanah seluas 90 meter persegi di wilayah Jakarta dengan harga Rp7.000.000 per meter persegi. 

Maka biaya yang harus Anda keluarkan adalah 90 m² dikalikan dengan Rp7.000.000 sehingga didapatkan angka Rp630.000.000. Perlu dicatat bahwa harga ini hanya estimasi karena harga tanah bisa sangat bervariasi tergantung lokasi dan kondisi pasar. Dan jika Anda membeli tahan di Bali tentu saja harganya akan sangat berbeda dengan pasaran di Jakarta.

2. Biaya Pembangunan Yang Sesuai Tipenya

Setelah memiliki tanah langkah selanjutnya adalah Anda perlu menghitung rincian biaya bangun rumah 1 lantai. Biaya ini meliputi pembelian bahan bangunan dan jasa tukang atau kontraktor. Umumnya biaya membangun rumah per meter persegi terbagi dalam tiga kategori yaitu tipe sederhana dengan estimasi biaya bangun sekitar Rp2.500.000/m². 

Sedangkan tipe menengah dengan estimasi biaya berkisar antara Rp3.500.000 – Rp4.000.000/m² dan tipe mewah bisa mencapai 5.000.000/m² atau lebih. Dengan menggunakan angka tersebut sebagai pedoman maka Anda jadi bisa membuat estimasi budget yang perlu dipersiapkan. Contohnya jika Anda memilih membangun rumah tipe menengah dengan luas bangunan 150 meter persegi maka estimasi biayanya adalah sekitar Rp 600.000.000,00.

3. Biaya untuk Mekanik dan Kelistrikan

Rumah yang layak huni harus memiliki instalasi listrik, air bersih dan sistem mekanik lainnya. Biaya untuk bagian ini bisa bervariasi tergantung pada fasilitas apa saja yang Anda pasang seperti pompa air, AC, pemanas air, hingga sistem keamanan. 

Sebagai gambaran, Anda bisa menyediakan anggaran sekitar Rp 50.000.000,00 untuk rumah dengan 1 lantai dengan luas sekitar 90 meter persegi. Harga ini tentunya bisa lebih mahal tergantung kepada seberapa luas lahan yang akan dibangun.

4. Siapkan Biaya Tak Terduga

Dalam setiap proyek pembangunan selalu ada kemungkinan muncul biaya tambahan yang tidak terduga seperti kenaikan harga bahan, perubahan desain, atau perizinan. Untuk itu Anda disarankan menyiapkan dana darurat sebesar 25% dari total biaya pembangunan rumah

Dengan demikian Anda bisa mendapatkan total biaya bangun rumah 1 lantai gaya Bali adalah dengan menghitung jumlah keseluruhannya kemudian ditambah dengan 25% dari seluruh biayanya tersebut. Dengan perhitungan tersebut maka Anda bisa sesuaikan sesuai kondisi riil dan besaran anggaran masing-masing.

Apa Yang Menjadi Ciri Khas Dari Rumah 1 Lantai Gaya Bali?

1. Rumah yang Menyatu dengan Alam

Dalam rumah Bali Anda tidak hanya fokus pada bentuk visual tetapi juga mempertimbangkan keseimbangan dengan lingkungan sekitar. bahan-bahan alami seperti kayu jati, bambu dan batu alam digunakan sebagai material utama bangunan. Dinding rumah biasanya terbuat dari bata merah tanpa semen sementara atapnya ditutup dengan ijuk atau sirap kayu. 

Bahan-bahan ini membuat rumah terasa sejuk di cuaca panas dan hangat saat dingin. Dengan bahan organik tersebut Anda sebenarnya juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Tidak heran jika rumah Bali terasa begitu damai dan tidak mencolok, karena benar-benar menyatu dengan alam sekitar.

2. Kaya Akan Seni Ukir dan Detail Estetik

Rumah Bali tidak bisa lepas dari seni ukir. Anda mungkin menambahkan berbagai ornamen khas Bali seperti ukiran dewa-dewi, bunga teratai, atau hewan simbolik pada dinding, tiang, pintu, dan gerbang rumah. Ornamen-ornamen ini tidak hanya untuk estetika  tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dari energi negatif. 

Setiap ukiran dikerjakan oleh pengrajin lokal yang sudah mahir secara turun-temurun. Dengan menghiasi rumah Anda dengan ornamen seperti ini maka Anda ikut menjaga tradisi dan kesenian yang menjadi identitas Bali.

3. Penataan Bangunan yang Kompleks 

Alih-alih membangun rumah dalam satu struktur besar seperti pada umumnya rumah dengan gaya Bali justru menyusun beberapa bangunan kecil dalam satu halaman. Masing-masing bangunan memiliki fungsi khusus. Misalnya ada balé daja sebagai tempat tidur utam, balé dangin untuk upacara, dan balé dauh sebagai ruang tamu atau ruang santai. 

Setiap bangunan yang ada memiliki tempatnya masing-masing yang sudah ditentukan berdasarkan sistem yang ada di Bali. Kemudian di sekelilingnya akan dibangun tembok tembok dan dihiasi dengan pintu gerbang khas seperti candi bentar atau paduraksa. Ternyata peletakan bangunan tersebut tidak dilakukan dengan sembarangan karena harus mengikuti arah mata angin, fungsi ruangan, dan aturan spiritual yang sudah diwariskan sejak dahulu di Bali.

4. Adanya Nilai-Nilai Filosofis 

Rumah Bali dibangun dengan mengikuti prinsip Tri Mandala yaitu pembagian ruang menjadi tiga zona yakni luar, tengah dan dalam. Anda menempatkan area paling sakral di zona dalam dan area yang berhubungan dengan kehidupan sosial di zona tengah dan luar. 

Selain itu, Anda juga menerapkan TriHitaKarana yaitu filosofi hidup yang menekankan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan alam. Penataan ini membuat rumah Anda tidak hanya nyaman secara fisik tetapi juga tenteram secara spiritual.

5. Arah dan Simbol Berdasarkan Kosmologi Hindu

Penempatan bangunan di rumah Bali tidak bisa asal dilakukan melainkan mengikuti prinsip Sanga Mandala yaitu sistem sembilan arah mata angin yang masing-masing dijaga oleh dewa tertentu. 

Dengan ini bangunan diarahkan ke arah yang dianggap baik menurut kosmologi Hindu. Selain itu rumah gaya Bali juga memahami prinsip Tri Loka yang membagi alam semesta menjadi tiga yaitu alam atas, alam tengah dan alam bawah. Konsep ini memengaruhi ketinggian bangunan dan penempatan area tertentu di rumah Anda misalnya tempat pemujaan harus berada lebih tinggi dari kamar tidur.

6. Memakai Undagi atau Arsitek Yang Tahu Tradisi Bali

7. Jika Anda ingin membangun rumah Bali yang otentik maka bisa dengan menggunakan bantuan seorang Undagi yaitu arsitek yang tahu tradisi Bali. Undagi tidak hanya mengerti aspek teknis bangunan tapi juga menguasai ilmu spiritual dan filosofi arsitektur Bali.

8. Mereka menggunakan pedoman AstaKosalaKosali yakni semacam kitab arsitektur yang mengatur ukuran, bentuk, posisi, hingga jenis dekorasi rumah. Dengan melibatkan Undagi Anda dapat memastikan bahwa rumah tidak hanya berdiri secara fisik tapi juga membawa energi positif dan keberkahan bagi seluruh penghuni.

Memang sangat disarankan bagi Anda menyusun rincian anggaran sebelum mulai membangun agar didapatkan estimasi biaya bangun rumah 1 lantai yang sesuai. Namun apabila Anda merasa tidak cakap dalam membuatnya maka tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa bangun rumah di Graha Estetika untuk memperoleh rumah gaya Bali yang diinginkan. Hubungi kami melalui nomor 0821-1212-7171 atau melalui email sales@grahaestetika.co.id untuk berkonsultasi.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?

Leave a comment